Minggu, 01 Januari 2012

Pengolahan Citra dalam bidang kedokteran

1. Citra
Secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada vidang dwimatra (dua dimensi). citra merupakan fungsi menerus (continue) dari intesitas cahaya pada bidang dwimatra. sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. pantulan cahaya ini ditangkap oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai(scanner), dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam.

2. Kedokteran
merupakan suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara penyembuhannya.

3. Pengolahan citra dalam bidang kedokteran
Dalam spesifikasi jenisnya menurut Bidang Kedokteran adalah Deteksi kanker dengan sinar X. Salah satu pemakain citra untuk membantu diagnosa medis adalah penemuan sinar-X pada tanggal 8 November 1895.
Salah satu Kemampuan dari sinar-X dapat menembus benda yang disebabkan oleh dua hal, yaitu :

1. Panjang gelombang sinar ini sangat kecil
2. Sinar-X adalah gelombang elektromagnetik yang berinteraksi lemah dengan benda pada umumnya.



PENGEMBANGAN SINAR-X

Sinar-X yang kita ketahui tidak hanya dipakai dalam dunia kedokteran. Kemampuan menembus benda dan panjang gelombang yang sesuai, membuat sinar ini dapat dimanfaatkan untuk penelitian di bidang Fisika zat padat untuk melihat susunan atom dalam kirstal atau bahan lain. Dengan ditemukannya kamera CCD (Charged Coupled Device), peralatan sinar-X dijital mulai dikembangkan.
Suatu teknik pengolahan citra sinar-X yang relatif sederhana namun memiliki manfaat yang besar. Contonya pada pasien yang ingin diketahui aliran darah pada daerah tubuh tertentu, dilakukan pengambilan radiograf sebanyak duakali pada tempat yang sama. Pengambilan pertama dilakukan secara biasa, sedangkan pada pengambilan yang kedua, pasien terlebih dahulu disuntik dengan zat tertentu yang bisa memberikan kontras pada sinar-X.

Pada dasarnya Sinar-X juga dapat menimbulkan efek samping, seperti :

1. Dapat ditimbulkan dari penggunaannya atau hal lain yang diakibatkan radiasi ionisasi. Semua jaringan pada hewan dan manusia peka terhadap radiasi.

2. Penggunaan dosis minimum dengan nilai yang melebihi batas tertentu dapat menyebabkan kerusakan atau perubahan pada jaringan yang terpapar. Jaringan yang sangat rentan terhadap bahaya radiasi antara lain adalah : kulit, limfatik, hemopoetik, leukopoetik, glandula mamary, thyroid, tulang (pada pusat pertumbuhan epifise), epitel germinal atau gonad.


3. Radiasi ionisasi, mempunyai sifat tidak berwujud/tampak, tidak berbau dan tidak memberikan rangsangan fisik langsung pada objek yang terpapar. Efek radiasi pada objek yang terpapar sangat berbahaya dan bersifat kumulatif dari penyinaran yang terus menerus. Efek yang sering muncul antara lain erithema, alergi hingga mutasi genetik.


Sumber :

http://www.oocities.com/radiologi_vet/bab_11.pdf
http://radar.ee.itb.ac.id/~suksmono/Lectures/el4027/ppt/PCB2.%20Sekilas%20Teknik2%20Pencitraan%20Biomedika.pdf
www.wikipedia.com

Read More..
seo tools

Is your web page optimized? Test it now:

  URL:
(Example: www.domain.com)
  Keyword: